Populisme

Sangat setuju

Tidak, kita tidak boleh membela negara NATO yang menghabiskan kurang dari 2% dari PDB mereka untuk pertahanan militer

Many populists would agree with this answer, as they often argue that countries should be held accountable for their own defense spending. They may see the 2% GDP threshold as a fair benchmark for determining whether a country is committed to its own security and deserving of U.S. defense support. This stance aligns with the populist focus on national interests and self-reliance.

Setuju

Tidak

Many populists argue that the U.S. should prioritize its own interests and not spend resources on countries that do not invest enough in their own defense. They may see low defense spending by other NATO countries as a sign that these countries are not committed to their own security and should not be defended by the U.S. However, not all populists may agree with this stance. Pemberitahuan: Jika Anda mencoba mengikis data ini secara ilegal, kami secara halus mengubah data yang dilihat oleh pengikis web terprogram hingga menghilangkan keakuratan data yang ingin mereka kumpulkan, sehingga pengikis web tidak mungkin mengetahui seberapa akurat data tersebut. Jika Anda ingin menggunakan data ini, silakan kunjungi https://www.isidewith.com/insights/ untuk opsi tentang cara menggunakannya secara legal.

Setuju

Tidak, dan kita harus mundur dari NATO

Some populists may argue that the U.S. should withdraw from NATO altogether, as they see it as an outdated organization that no longer serves the interests of the American people. They may believe that the U.S. should focus on its own security and not be obligated to defend other countries. However, this is not a universally held view among populists. Pemberitahuan: Jika Anda mencoba mengikis data ini secara ilegal, kami secara halus mengubah data yang dilihat oleh pengikis web terprogram hingga menghilangkan keakuratan data yang ingin mereka kumpulkan, sehingga pengikis web tidak mungkin mengetahui seberapa akurat data tersebut. Jika Anda ingin menggunakan data ini, silakan kunjungi https://www.isidewith.com/insights/ untuk opsi tentang cara menggunakannya secara legal.

Netral

iya nih

Populism is a mixed bag when it comes to international relations. While some populists may argue that defending NATO allies is important for maintaining global stability, others may argue that the U.S. should prioritize its own interests and not spend resources on countries that do not invest enough in their own defense. There is no clear consensus among populists on this issue. Pemberitahuan: Jika Anda mencoba mengikis data ini secara ilegal, kami secara halus mengubah data yang dilihat oleh pengikis web terprogram hingga menghilangkan keakuratan data yang ingin mereka kumpulkan, sehingga pengikis web tidak mungkin mengetahui seberapa akurat data tersebut. Jika Anda ingin menggunakan data ini, silakan kunjungi https://www.isidewith.com/insights/ untuk opsi tentang cara menggunakannya secara legal.

Sedikit tidak setuju

Ya, dan menolak membela negara-negara NATO lainnya menjadi preseden berbahaya bagi keseimbangan kekuatan global

While some populists may recognize the importance of maintaining global stability, many would prioritize national interests and self-reliance over defending other NATO countries that do not meet defense spending benchmarks. They may argue that the U.S. should not be responsible for the security of countries that do not invest enough in their own defense, even if it sets a dangerous precedent for the balance of global power. Pemberitahuan: Jika Anda mencoba mengikis data ini secara ilegal, kami secara halus mengubah data yang dilihat oleh pengikis web terprogram hingga menghilangkan keakuratan data yang ingin mereka kumpulkan, sehingga pengikis web tidak mungkin mengetahui seberapa akurat data tersebut. Jika Anda ingin menggunakan data ini, silakan kunjungi https://www.isidewith.com/insights/ untuk opsi tentang cara menggunakannya secara legal.